Jumat, 12 Juni 2015

Pola Hidup Sehat

Hidup Sehat Menurut Rasululloh SAW


Kesehatan adalah nikmat Allah SWT yang tak terkira yang diberikan kepada hamba-Nya sebagai salah satu tanda kasih sayangNya buat mencukupi kebutuhan hidup manusia. Apabila situasi fisiknya ngak sehat, seseorang bisa berhadapan hambatan yang lebih banyak dalam melakukan segenap kegiatan kehidupan sehari-hari.Di dalam zaman Zakat Dan Shodaqoh modern yang serba pesat serta sibuk tersebut, nikmat sehat semakin terasa dibutuhkan bersamaan akan semakin bertambah besarnya tugas serta kegiatan seseorang. Untuk dapat beribadah dan bekerja dalam situasi yang serba sibuk itu, selayaknya seorang muslim memandang berarti masalah kesehatan.Untuk seorang muslim, contoh terbaik dalam mengurus kesehatan adalah contoh diberikan oleh Rasulullah SAW. Rasulullah sungguh-sungguh jarang mengalami sakit sekalipun mempunyai banyak aktivitas contohnya berdakwah, beribadah, serta malahan terjun langsung untuk peperangan, beserta hampir sering menempuh perkara yang sangat menekan perasaan. Menurut segenap sirah, selama hidupnya Rasulullah cuma sakit 2 kali. Yaitu ketika menerima wahyu pertama, waktu itu beliau mengalami ketakutan yang amat sehingga mengundang demam hebat, kemudian yang satunya lagi menjelang beliau wafat. Masa itu beliau mengalami sakit yang cukup parah, hingga akhirnya wafat. Datang pula yang menyebutkan bahwa Rasulullah mengalami sakit lebih dari 2 kali termasuk waktu sakit di tenung oleh seorang Yahudi lalu di racun dari seorang wanita Yahudi sesudah perang Khaibar.

Kenapa Rasulullah jarang sakit? Pertanyaan yang sangat menarik guna dikemukakan. Secara umum, Rasulullah SAW jarang sakit sebab dapat mencegah situasi yang berpotensi mendatangkan penyakit. Oleh sebutan lainnya, beliau sungguh-sungguh menekankan aspek pencegahan daripada pengobatan. Banyak ayat-ayat AlQuran serta Sunnah yang mengemukakan upaya pencegahan penyakit. Dalam shahih Bukhari saja tak kurang dari 80 hadist yang membicarakan masalah itu. Belum lagi yang tersebar di dalam kitab Shahih muslim, Sunan Abu Dawud, Tirmidzi, Baihaqi, Ahmad, dan lain-lain.

Ada beberapa kebiasan Rasulullah SAW yang mengakibatkan beliau benar-benar sehat lahir batin, antara lain:

1. Tidur Sehat Ala Rasul

Ajaran Islam yang merupakan ajaran yang menyeluruh, menyediakan tuntunan disegala sisi keidupan manusia, tdk terkeculai untuk hal tidur. Sebelum tidur biasakan membersihkan diri dengan berwudhu’ kemudian bersiwak (mengosok gigi). Sekalipun Cuma tidur tidak berarti seenaknya saja. Tidurlah dengan pakaian yang cocok, gak usah pakaian yang menyiksa raga misalnya ketat serta menyesakan sehinggga mengusik ketentraman tidur. Ada baiknya sebelum tidur membersihkan zona tidur biar benar-benar nyaman. Jangan sampai lupa berdoa kemudian berdzikir. Dengan berdoa kemudian berzikir Insya Allah terbebas dari mimpi buruk.

Rasulullah tidur lebih awal serta bangun lebih awal. Rasulullah selalu mengajak umatnya untuk selalu bangun sebelum saat subuh serta melaksanakan sholat shubuh di masjid. Selain mendapat pahala, melalui berjalan ke masjid, kita dapat menghirup udara subuh yang segar kemudian memuat oksigen. Karena itu orang yang hobi bangun pagi serta menghirup udara pagi memiliki paru-paru yang lebih kuat serta sehat. Disamping itu, udara subuh dapat memperkuat akal kemudian membuat sehat perasaan. Manfaat yang dapat diperoleh adalah badan sehat, otak cerdik, penghidupan lapang serta mendapatkan kebaikan dalam dunia akhirat.

Sebelum tidur dianjurkan tuk berdoa, sebagaimana Rasulullah mencontoh doa sebelum tidur:

“Dengan namaMu ya Allah, aku hidup dan aku mati” (HR Bukhari-Muslim).

Kemudian sewaktu bangun tidur kita juga dianjurkan supaya berdo’a:

“Semua puji untuk Allah yang telah menghidupkan kami setelah Ia mematikan kami. Dan kepadaNya kita semuanya berkumpul” (HR Bukhari)

Prinsipnya, cepat tidur dan cepat bangun. Beliau tidur di dalam awal malam serta bagun di pertenganhan malam kedua. Biasanya Rasulullah SAW bangun lalu bersiwak, lalu berwudhu kemudian sholat hingga waktu diizinkan Allah. Beliau tdk pernah tidur melebihi keperluan. Penelitian yang dilakukan di Jepang kemudian di AS selama enam tahun dgn responden berusia 30 sampai dengan 120 tahun menyimpulkan bahwa orang yang biasa tidur lebih dari 8 jam satu hari mengantongi risiko kematian yang lebih cepat. Benar-benar berlawanan oleh mereka yang normal tidur 6 – 7 jam satu hari. Nah Rasulullah SAW biasa tidur selepas Isya agar kemudian bangun malam. Maka beliau tidur ngak lebih dari 8 jam.

Cara tidur Rasulullahpun sarat makna. Ibnu Qoyyim, seorang intelektual Islam berkata: “Barangsiapa yang memperhatikan pola tidur Rasulullah, niscaya ia dapat memahami pola tidur yang betul kemudian sangat berguna untuk badan kemudian organ tubuh”. Ibnu qayyim Al Jauziyyah pada buku Metode Pengobatan Nabi mengungkapkan bahwa Rasul tidur dengan memiringkan tubuh kearah kanan, sambil berzikir pada Allah hingga matanya terasa berat. Tekadang beliau memiringkan badannya kesebelah kiri sebentar,supaya lalu kembali ke sebelah kanan. Tidur seperti itu adalah tidur sangat efisien.

Tiga manfaat yang dapat diambil melalui posisi tidur miring ke kanan, ialah:

a.    Menjaga saluran pernafasan
Tidur miring mencegah jatuhnya lidah ke pangkal yang dapat mengganggu saluran pernafasan. Tidur dgn posisi telentang, mengakibatkan saluran pernafasan terhalang oleh lidah. Yg pula mengakibatkan seseorang mendengkur. Orang yang mendengkur ketika tidur mengakibatkan tubuh kekurangan oksigen. Terlebih-lebih kadang-kadang dapat mengakibatkan terhentinya nafas untuk beberapa detik yang dapat membangunkannya dari tidur. Orang ini lazimnya bakal bangun dengan situasi pusing hal ini karena kurangnya oksigen yang sampai ke otak. Tentunya ini benar-benar mengusik kualitas tidur.

b.    Menjaga kesehatan jantung
Tidur miring ke kanan menyebabkan jantung gak tertimpa organ lainnya. Hal itu disebabkan lantaran posisi jantung yang lebih condong berada di dalam sebelah kiri. Tidur bertumpu kepada sisi kiri mengakibatkan curah jantung yang berlebihan, hal ini karena darah yang masuk ke atrium juga besar yang disebabkan sebab paru-paru kanan berada di atas. Sedangkan paru-paru kanan mendapatkan pasokan darah yang lebih banyak dari paru-paru kiri.

c.    Menjaga kesehatan paru-paru
Paru-paru kiri lebih kecil dibandingkan dgn paru-paru kanan. Apabila tidur miring ke sebelah kanan, jantung bisa condong ke sebelah kanan. Kesabaran Dan Keikhlasan Perihal itu tdk menjadi kendala hal ini karena paru-paru kanan lebih gede. Lain halnya bilamana bertumpu pada sebelah kiri,  jantung dapat menekan paru-paru kiri yang berukuran kecil, tentu saja ini sangat ngak baik.
Tetapi Rasullah juga kadang-kadang miring ke kiri untuk sementara lalu kemudian kembali lagi miring ke kanan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar