Jumat, 29 Mei 2015

Kawasan Bersejarah Di Kota Mekkah

Kawasan Bersejarah Di Kota Mekkah


Paket Umroh Ramadhan. Assalamu Alaikum wr wb. Pada tahun 571 tepatnya dalam kota Mekkah, Nabi Muhammad SAW keturunan langsung dari Nabi Ismail AS serta Quraisy lahir dalam kota terkait dan tumbuh dewasa. Pertama kali beliau menerima wahyu dari Allah SWT, akan tetapi ajarannya ditolak dengan kaumnya sendiri yg ketika itu masih ada di kegelapan pemikiran (Jahilliyah) sehingga berpindah ke kota Madinah. Sesudah Madinah meningkat hasilnya Nabi Muhammad kembali  ke kota Mekkah tanpa perlawanan dan pertumpahan darah melalui lawannya. Peristiwa ini dikenal dgn Fathul Mekkah.


Kota Mekkah pun adalah tempat atau pusat ibadah haji bagi kaum Muslimin yg ingin menunaikan rukun Islam yg kelima. Ada sejumlah lokasi dalam Mekkah yg jadi lokasi bersejarah lahirnya agama Islam. Buat tahu perihal ini, Berikut Tempat-Tempat Bersejarah Di Mekkah :


Jabal Nur dan Gua Hira
Gua Hira yaitu suatu gua kecil yg ada tak jauh dari puncak Jabal Nur. Letaknya sekitar 6 Kilometre bagian utara Masjidil Haram. Di lokasi inilah Nabi Muhammad SAW menerima wahyu yg pertama. Buat menuju ke sana, diperlukan waktu sekitar 1,5 jam. Diawali melalui kaki gunung.


Jabal Tsur
Sebelum Nabi Muhammad SAW dan Abu Bakar ra berangkat untuk hijrah ke Madinah, di dalam malam harinya beliau tidur dalam rumah pamannya (Abu Thalib) dgn ditemani saudara sepupunya Ali bin Abi Thalib. Tempat tinggal Abu Thalib sebetulnya telah dikepung oleh orang-orang kafir Mekkah. Mereka berencana bakal menangkap malah ingin membunuh Nabi Muhammad SAW. Tapi berkat pertolongan dari Allah SWT, para pengepung ini tertidur lalu Nabi Muhammad SAW pergi dari dari rumah ini menuju sebuah tempat di dimana Abu Bakar ra telah menunggunya.


Sesudah bertemu dgn Abu Bakar ra, Nabi Muhammad SAW berjalan ke arah berlawanan menuju Madinah, merupakan ke Jabal Tsur yg letaknya ada di selatan Mekkah (arah Negara Yaman), sedangkan Madinah ada di Utara Mekkah, guna menjauhi melalui kejaran orang kafir Mekkah. Waktu Nabi Muhammad SAW berdua dgn Abu Bakar ra telah ada di dalam Gua Tsur, Allah SWT menyediakan pertolongan dgn mengutus para Malaikat yg membikin sarang laba-laba yg menutupi mulut gua ini dan meletakkan sarang burung merpati yg sedang mengerami telurnya, sehingga orang kafir (Mekkah) yg telah tiba di mulut gua yakin bahwa,  tidak mungkin Nabi Muhammad SAW bersembunyi dalam situ. Akhirnya merekapun pulang dgn tangan hampa lalu Nabi pun selamat.


Jabal Tsur, letaknya sekitar 6 km di dalam bagian selatan Masjidil Haram, di dalam sana terdapat gua Tsur, tingginya sekitar 1,25 meter dgn panjang atau lebarnya kurang lebih 3,5 meter x 3,5 meter. Gua ini memiliki 2 pintu, diantaranya di bagian barat dan 1 pintu, adalah di bagian timur. Di dalam pintu bagian baratlah yg digunakan Nabi untuk masuk yg tingginya 1 meter, sedangkan pintu bagian timur meski lebih besar, sengaja diterapkan supaya memudahkan orang keluar masuk gua. Untuk mendaki hingga ke puncak Jabal Tsur terkait diperlukan durasi sekitar 1 setengah jam.


Jabal Rahmah
Jabal Rahmah yg berarti bukit penuh rahmat, sering dipenuhi peziarah karena punya sejarah berharga di dalam Islam. Dikisahkan, dibukit inilah Nabi Adam AS dan Istrinya Hawa bertemu setelah 100 tahun diturunkan dari langit ke bumi. Konon, dalam lokasi terkait adalah lokasi terbaik buat berdoa meminta jodoh.


Masjid Jin
Di kampung Ma’la, tak jauh melalui letak pemakaman Siti Khadijah di Mekkah, masjid ini berdiri. Dimana adalah saksi bisu dialog antara Rasulullah SAW dgn para jin ini hingga kini masih berdiri tegak di tempatnya. Masjid dgn luas 10 x 20 m ini memiliki 2 lantai dan 1 basement. Di atap masjid bagian kubah dihias melalui teks kaligrafi Al-Quran surat Al-Jin ayat 1-9. Akan tetapi penting diketahui, masjid terkait tak seseram namanya.


Sejumlah riwayat menyebutkan, masjid yg berjarak sekitar 1 km dari Masjidil Haram ini dinamakan Masjid al-Jin atau Masjid al-Bai’at, oleh karena dalam lokasi itulah para jin menyatakan keislamannya dan berjanji taat kepada Rasulullah SAW supaya beriman kepada Allah SWT. Diriwayatkan, di suatu saat usai shalat Subuh Rasulullah SAW dan sahabat Anas bin Malik membaca Surat Ar-Rahman ayat 1-7. Dimana kurang lebih berbunyi, “Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan ?”. lantunan ayat suci Al-Quran ini rupanya memikat perhatian rombongan Jin yg tengah dalam perjalanan ke Tihamah. Para Jin ini lantas menghampiri kawasan asal suara dan menemukan Rasulullah SAW dengan sahabatnya disana tengah membaca Al-Quran.


Para jin yg di salah satu riwayat disebutkan berjumlah tujuh, lalu langsung menjawab dgn kalimat, “Wahai Tuhan kami, sesungguhnya kami tidak mendustakan nikmat-Mu sedikitpun. Segala puji hanya bagi-Mu yg telah memberikan nikmat lahir lalu bathin kepada kami”. Lalu para jin lantas berdialog dgn Nabi Muhammad SAW. Mereka lantas menyatakan dirinya beriman kepada Allah SWT”. Sesepuh jin hanya berkomunikasi dgn Nabi sedangkan Anas tidak bisa melihat wujud jin, akan tetapi semata-mata sanggup merasakan yakni ada makhluk lain di lokasi ini.


Penegasan keimanan para jin di riwayat di atas dijelaskan Allah SWT di Firman-Nya di Al-Quran Surat Jin ayat 1-2 : “Telah diwahyukan kepadamu bahwa sekumpulan Jin mendengarkan ayat Al-Quran. Lalu mereka berkata : “Sesungguhnya kami telah mendengarkan Al-Quran yang menakjubkan. Yang memberi petunjuk kepada jalan yang benar, karena itu kami tidak akan mempersekutukan Allah SWT dengan siapapun juga” (QS. Al-Jin : 1-2).


Sekian, mudah-mudahan bisa mendatangkan melimpah manfaat buat para pembaca sekalian. Wassalamu Alaikum wr wb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar